Menggunakan AC di rumah memang memberi kenyamanan luar biasa, terutama saat cuaca panas menyengat. Namun, siapa yang tidak khawatir dengan tagihan listrik yang terus naik setiap bulan? Bagi banyak orang, AC seringkali dianggap sebagai "mesin boros listrik" yang tak terhindarkan. Tapi, bagaimana jika saya katakan bahwa ada cara-cara praktis yang bisa kamu terapkan agar tetap nyaman tanpa harus takut tagihan membengkak? Dalam blog ini, saya akan membagikan pengalaman pribadi saya tentang cara berhemat listrik saat menggunakan AC sehari-hari—tips yang sudah terbukti efektif dan bisa langsung kamu terapkan. Yuk, simak sampai akhir agar kamu bisa mulai berhemat tanpa mengorbankan kenyamanan!
![]() |
10 Cara Mudah Menghemat Listrik Saat Menggunakan AC di Rumah: Berdasarkan Pengalaman (Video) |
Menggunakan AC di rumah memang memberikan kenyamanan, terutama di cuaca panas seperti di Indonesia. Namun, seperti yang sering dirasakan banyak orang, AC bisa menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya tagihan listrik bulanan. Dalam pengalaman saya, menggunakan AC bukan berarti kita harus berkompromi dengan pengeluaran yang membengkak setiap bulannya. Ada beberapa cara yang bisa kita terapkan untuk menjaga agar konsumsi listrik tetap efisien tanpa harus mengurangi kenyamanan. Berikut adalah beberapa langkah yang telah saya coba dan terbukti berhasil dalam menghemat listrik saat menggunakan AC sehari-hari.
1. Memilih Unit AC yang Tepat
Saat membeli AC, saya menyadari bahwa pemilihan tipe AC sangat memengaruhi konsumsi listrik. Ada tiga tipe AC yang umum dijual di pasaran, yaitu AC standar, AC low watt, dan AC inverter. Setelah riset panjang, saya memutuskan untuk menggunakan AC inverter karena meskipun harganya sedikit lebih mahal, AC tipe ini menawarkan efisiensi energi yang lebih baik. Berdasarkan pengalaman saya, tagihan listrik bulanan terasa lebih ringan dibandingkan ketika menggunakan AC standar di rumah yang lama.
AC inverter memiliki kelebihan dalam mempertahankan suhu ruangan tanpa harus menghidupkan dan mematikan kompresor secara terus-menerus, sehingga konsumsi listriknya lebih stabil. Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk membeli AC baru, saya sarankan untuk memilih AC inverter atau setidaknya low watt, terutama jika kamu berencana untuk menggunakan AC dalam jangka waktu lama setiap harinya.
2. Ventilasi Sebelum Menyalakan AC
Salah satu kebiasaan sederhana yang saya terapkan adalah memberikan waktu bagi ruangan untuk melepaskan udara panas sebelum menyalakan AC. Caranya cukup mudah, saya membuka pintu kamar atau ruangan sejenak agar udara panas yang terperangkap di dalam ruangan bisa keluar terlebih dahulu. Setelah beberapa menit, saya menyalakan AC. Tujuannya adalah agar AC tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mendinginkan ruangan yang sudah dipenuhi dengan udara panas. Dengan cara ini, AC lebih cepat mencapai suhu yang diinginkan dan tidak boros listrik.
3. Memperhatikan Suhu Optimal
Banyak orang berpikir bahwa semakin rendah suhu yang diatur pada AC, semakin cepat ruangan menjadi dingin. Namun, hal ini justru dapat membuat konsumsi listrik semakin besar. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya merasa nyaman dengan suhu di sekitar 25 hingga 27 derajat Celcius. Selain membuat ruangan tetap sejuk, setting suhu ini juga membantu mengurangi beban kerja kompresor AC.
Saya pernah mencoba mengatur suhu pada 18 derajat Celcius, dan hasilnya adalah kompresor bekerja dengan keras dan terus-menerus untuk mencapai suhu tersebut. Akibatnya, tagihan listrik pun melonjak. Sebaliknya, dengan mengatur suhu pada level yang lebih masuk akal, konsumsi listrik menjadi lebih efisien tanpa mengorbankan kenyamanan.
4. Menggunakan Timer dan Mode Hemat Energi
Selain pengaturan suhu, fitur timer pada AC juga sangat membantu. Saya biasanya mengatur timer untuk mematikan AC secara otomatis setelah beberapa jam, terutama pada malam hari saat suhu udara mulai dingin secara alami. Dengan begitu, AC tidak perlu menyala sepanjang malam, yang tentunya mengurangi konsumsi listrik.
Beberapa AC juga dilengkapi dengan mode hemat energi, yang secara otomatis menyesuaikan kerja kompresor dan kipas berdasarkan suhu ruangan. Fitur ini sangat berguna, terutama pada siang hari saat cuaca cenderung lebih panas. Meskipun tidak semua AC memiliki fitur ini, saya sangat merekomendasikan memanfaatkannya jika tersedia.
5. Perawatan Rutin AC
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan banyak orang, termasuk saya di awal-awal, adalah tidak rutin membersihkan filter dan unit AC. Filter yang kotor membuat sirkulasi udara terhambat, dan akibatnya AC harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan. Kini, saya rutin membersihkan filter AC setiap satu hingga dua minggu sekali dan melakukan pencucian unit AC setiap dua bulan sekali. Dengan menjaga kebersihan AC, saya merasakan penurunan tagihan listrik karena AC bekerja lebih efisien.
6. Menjaga Ruangan Tetap Tertutup
Ini adalah hal yang sering diabaikan, terutama ketika ada anak-anak di rumah. Saya selalu memastikan pintu ruangan tertutup rapat saat AC menyala. Setiap kali keluar atau masuk ruangan, saya segera menutup pintu untuk mencegah udara dingin keluar. Jika pintu dibiarkan terbuka terlalu lama, AC akan terus bekerja untuk mendinginkan ruangan, yang tentunya mengakibatkan konsumsi listrik yang lebih tinggi. Dengan kebiasaan sederhana ini, saya dapat menjaga suhu ruangan tetap stabil dan mengurangi beban kerja AC.
7. Menjauhkan Perangkat Elektronik dari AC
Saya juga menghindari meletakkan perangkat elektronik seperti televisi, komputer, atau lampu yang menghasilkan panas di dekat AC. Perangkat-perangkat ini dapat mempengaruhi suhu sekitar AC, sehingga AC harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan. Jika memungkinkan, letakkan perangkat-perangkat tersebut di tempat yang jauh dari area di mana AC berada agar suhu ruangan tetap optimal dan AC tidak bekerja terlalu keras.
8. Menggunakan Kipas Angin Sebagai Pendamping
Ketika saya hanya ingin ruangan sedikit sejuk, saya sering memadukan penggunaan AC dengan kipas angin. Dengan cara ini, saya bisa mengatur AC pada suhu yang lebih tinggi, namun tetap merasa sejuk berkat sirkulasi udara dari kipas angin. Ini merupakan cara yang efektif untuk menghemat listrik, karena kipas angin menggunakan lebih sedikit listrik dibandingkan AC.
9. Memanfaatkan Kain Penutup atau Gorden
Sinar matahari yang langsung masuk ke dalam ruangan dapat membuat suhu ruangan naik dan membuat AC bekerja lebih keras. Untuk mengatasi hal ini, saya menggunakan gorden atau kain penutup di jendela yang terkena sinar matahari langsung. Ini membantu menjaga suhu ruangan tetap lebih sejuk sehingga AC tidak perlu bekerja terlalu berat.
10. Memeriksa dan Mengatur Outdoor Unit
Selain merawat indoor unit, saya juga tidak lupa merawat outdoor unit. Saya pastikan area di sekitar outdoor unit bersih dari halangan seperti dedaunan atau benda lain yang bisa menghambat sirkulasi udara. Selain itu, saya juga berusaha untuk memastikan bahwa outdoor unit tidak terkena paparan sinar matahari langsung, misalnya dengan memasang kanopi kecil untuk melindungi unit tersebut.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, saya merasakan pengurangan yang signifikan dalam pengeluaran listrik bulanan. Kuncinya adalah kombinasi antara pemilihan AC yang tepat, pengaturan suhu yang bijak, serta perawatan dan penggunaan yang efisien. Dengan cara ini, kita bisa tetap menikmati kenyamanan dari AC tanpa harus khawatir akan tagihan listrik yang membengkak.