Pengalaman Pribadi Menghadapi BSOD ‘CRITICAL PROCESS DIED’ dan Cara Backup untuk Mencegahnya (Video)

Pernahkah kamu mengalami komputer tiba-tiba mengalami Blue Screen of Death (BSOD) dengan pesan error “CRITICAL PROCESS DIED” yang terus-menerus muncul tanpa henti? Ketika ini terjadi, bukan hanya membuat panik, tetapi juga sering kali mengancam data penting yang tersimpan di dalamnya. Saya sendiri pernah mengalami kejadian serupa dan tanpa adanya file backup, saya terpaksa menginstal ulang sistem, yang tentu menghabiskan waktu dan tenaga. Dari pengalaman pahit inilah saya belajar bahwa backup adalah perlindungan utama yang sering kali kita abaikan. Dalam artikel ini, saya akan membagikan cara backup Windows 10/11 agar kamu tak perlu merasakan kerepotan yang sama. Baca sampai akhir untuk menemukan langkah mudah menyelamatkan data dari BSOD dan menjaga komputer tetap aman!

Pengalaman Pribadi Menghadapi BSOD ‘CRITICAL PROCESS DIED’ dan Cara Backup untuk Mencegahnya (Video)
Pengalaman Pribadi Menghadapi BSOD ‘CRITICAL PROCESS DIED’ dan Cara Backup untuk Mencegahnya (Video)

Kali ini, saya akan membagikan pengalaman pribadi mengenai pentingnya backup di Windows 10/11. Masalah ini berawal ketika komputer saya mengalami Blue Screen of Death (BSOD) dengan pesan error "CRITICAL PROCESS DIED." Pesan ini muncul berulang-ulang, diikuti oleh restart yang tak pernah selesai. Setelah berbagai upaya untuk memperbaikinya, akhirnya saya harus melakukan instal ulang. Namun, seandainya saya memiliki backup, proses pemulihan akan jauh lebih mudah dan cepat.

Artikel ini mengulas langkah demi langkah bagaimana melakukan backup pada Windows 10/11, khususnya untuk menghindari masalah BSOD yang sering kali bisa merusak data. Mari kita bahas cara melindungi komputer dari kejadian yang tidak diinginkan ini.

Mengapa Backup Penting?
Backup data merupakan langkah esensial yang sering kali diabaikan. Pada banyak kasus BSOD, seperti "CRITICAL PROCESS DIED," error ini mengindikasikan bahwa proses sistem kritis gagal berfungsi. Jika tidak ada file backup, kita sering kali dihadapkan pada pilihan instal ulang yang memakan waktu dan tenaga. Backup, selain membantu mengamankan data, juga memudahkan kita untuk melakukan restore ke kondisi semula. Melalui backup, kita bisa menghindari kehilangan data serta menyingkat waktu pemulihan sistem.

Langkah Persiapan Sebelum Melakukan Backup
Sebelum mulai proses backup, pastikan kamu telah memiliki media penyimpanan yang cukup besar. Backup sistem akan memakan ruang yang besar, jadi disarankan menggunakan hard disk eksternal atau drive jaringan. Pastikan juga kondisi hard disk baik agar file backup tersimpan dengan aman. Sistem yang akan kita gunakan untuk backup ini adalah fitur bawaan dari Windows 10/11, jadi kamu tidak perlu menginstal aplikasi tambahan.

Cara Melakukan Backup Sistem di Windows 10/11
  1. Akses Menu Backup di Windows 10/11: Langkah pertama, masuk ke menu Settings pada Windows. Caranya, klik Start di pojok kiri bawah, lalu pilih ikon Gear untuk masuk ke Settings. Kemudian, cari dan pilih Update & Security. Pada panel kiri, klik Backup.
  2. Pilih Opsi "Go to Backup and Restore (Windows 7)": Walaupun ini adalah Windows 10/11, opsi backup ini masih menggunakan fitur dari Windows 7 yang sudah terintegrasi. Pada bagian bawah, klik Go to Backup and Restore (Windows 7) untuk masuk ke pengaturan backup yang lebih mendalam.
  3. Memulai Pembuatan Backup Sistem: Di jendela ini, kamu akan melihat beberapa opsi. Pilih Create a system image. Windows akan meminta kamu memilih lokasi penyimpanan backup. Sebaiknya pilih drive eksternal atau lokasi jaringan untuk menyimpan file backup, agar lebih aman.
  4. Pilih Partisi yang Akan Dibackup: Windows secara otomatis memilih partisi-partisi penting seperti System dan EFI System Partition. Partisi ini diperlukan untuk menjaga agar sistem bisa di-restore sepenuhnya. Jika ada partisi tambahan yang ingin kamu backup, pastikan memilihnya dengan hati-hati. Untuk backup sistem dasar, cukup pilih partisi System dan EFI System Partition saja.
  5. Konfirmasi dan Mulai Backup: Setelah memilih partisi, klik Next. Akan muncul jendela konfirmasi pengaturan backup. Pastikan pengaturan sudah sesuai, lalu klik Start Backup. Proses ini mungkin memakan waktu cukup lama, terutama jika partisi sistem memiliki kapasitas besar. Sambil menunggu, kamu bisa melakukan pekerjaan lain karena proses ini berjalan otomatis di latar belakang.
Memeriksa File Backup
Setelah proses backup selesai, kamu akan melihat pesan “The backup completed successfully.” Backup ini akan tersimpan dalam folder bernama WindowsImageBackup pada lokasi penyimpanan yang kamu pilih. Untuk memastikan, buka lokasi penyimpanan dan cek folder tersebut. Ini adalah file penting yang nantinya akan digunakan jika sistem mengalami masalah.

Jika kamu ditawari membuat System Repair Disk, ini opsional. Disk ini berfungsi sebagai alat pemulihan tambahan jika sistem benar-benar gagal. Jika kamu merasa membutuhkannya, pilih Yes, dan jika tidak, pilih No untuk melanjutkan.

Bagaimana Menggunakan File Backup Jika Terjadi BSOD
Saat komputer mengalami BSOD seperti "CRITICAL PROCESS DIED," dan tidak bisa masuk ke Windows, file backup ini akan sangat berguna. Untuk memulihkan sistem menggunakan file backup, lakukan langkah berikut:
  1. Masuk ke Mode Pemulihan Windows: Restart komputer, dan tekan tombol F8 (atau tombol lain yang sesuai dengan perangkatmu) untuk masuk ke mode pemulihan.
  2. Pilih Restore dari Backup: Dalam menu pemulihan, pilih opsi System Image Recovery. Pilih file backup yang sudah dibuat sebelumnya.
  3. Mulai Proses Restore: Ikuti langkah-langkah yang disarankan oleh Windows untuk memulihkan sistem ke kondisi yang dicadangkan.
Dengan file backup ini, kamu bisa menghindari instal ulang yang biasanya memakan waktu. Semua data sistem akan kembali seperti semula, dan masalah BSOD kemungkinan besar akan terselesaikan tanpa perlu kehilangan data.


Kesimpulan: Mencegah Lebih Baik Daripada Memperbaiki
Backup adalah langkah sederhana namun sangat bermanfaat untuk melindungi komputer dari kehilangan data atau error BSOD yang parah. Pengalaman saya mengajarkan betapa pentingnya langkah ini, karena tanpa file backup, proses pemulihan jadi lebih rumit dan membutuhkan instal ulang.

Melalui cara backup sistem Windows 10/11 ini, kamu dapat mengamankan data dan memulihkan sistem dengan mudah jika terjadi error yang tidak diinginkan. Jangan sampai kamu mengalami kesulitan seperti yang saya alami. Lakukan backup secara rutin agar terhindar dari masalah komputer yang tak terduga.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu untuk lebih mempersiapkan diri dari kemungkinan error BSOD di masa mendatang.
Suka yang Bermanfaat? Wajib Baca Ini!
Berisikan Tips dan Tutorial Komputer Terkini
Seputar AC (Pendingin Ruangan)
Kumpulan Berbagai Macam Tips, Info, Tutorial Tentang Pendingin Ruangan dari Berbagai Macam Merek AC dan Kesemuanya Sudah Dilengkapi Video
Seputar Air Bersih dan Filter Air
Segala Macam yang Kamu Butuhkan untuk Membuat Kualitas Air di Rumah Kamu yang Awalnya Kuning, Keruh, Putih Berbusa Hingga Berbau Karat Ada Solusinya Di Sini
Komentar