Pernah dengar istilah "kalau nggak rusak, kenapa harus diperbaiki?" Begitu juga dengan BIOS. Tapi, apakah update BIOS benar-benar sepenting itu? Atau justru bikin repot tanpa manfaat jelas? Berdasarkan pengalaman admin RacikPC.com, mari kita bedah bersama mitos dan fakta soal update BIOS. Jangan sampai salah langkah, karena keputusan ini bisa menentukan stabil atau kacau balau-nya PC atau laptop kamu!
Ketika berbicara tentang update BIOS, mungkin kamu juga pernah bertanya-tanya: “Apakah ini benar-benar penting? Apakah perlu melakukannya jika komputer atau laptop saya masih berjalan normal?” Bahkan admin RacikPC.com sendiri kadang terpikir hal yang sama. Jadi, sepenting apa sih update BIOS itu? Apakah ada dampak positifnya, atau justru malah berisiko?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita bahas dulu apa itu BIOS, fungsi utamanya, dan kenapa dia punya peran penting dalam sistem komputer kita.
Apa Itu BIOS dan Fungsinya?
BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System, yang secara sederhana merupakan pondasi utama bagi komputer atau laptop berbasis arsitektur x86 seperti PC IBM atau perangkat berbasis Intel. Meski tidak sepopuler software seperti Windows, BIOS sebenarnya adalah elemen yang vital.
Beberapa fungsi utama BIOS di antaranya adalah:
- Inisialisasi Perangkat Keras (Hardware Initialization): BIOS bertugas mengecek perangkat keras seperti prosesor, RAM, dan media penyimpanan saat komputer pertama kali dinyalakan.
- Memuat Sistem Operasi (Booting): BIOS membantu komputer menemukan dan menjalankan sistem operasi seperti Windows 10, Linux, atau lainnya yang sudah terinstal di hard drive atau SSD.
- Pengaturan Dasar Sistem: BIOS menyediakan akses untuk mengatur konfigurasi seperti tanggal, waktu, urutan boot, hingga pengaturan media penyimpanan.
- Jembatan antara OS dan Hardware: Tanpa BIOS, perangkat keras seperti GPU, SSD, atau kartu jaringan tidak akan bisa berkomunikasi dengan sistem operasi.
Melihat peran vitalnya, tentu kita sepakat bahwa BIOS adalah elemen krusial di dalam sistem komputer. Namun, apakah itu berarti kita harus selalu memperbaruinya?
Kapan Update BIOS Diperlukan?
Berikut ini adalah pengalaman admin RacikPC.com yang mungkin bisa memberikan gambaran jelas tentang kapan update BIOS memang sangat diperlukan:
1. Wajib Update BIOS Jika Menggunakan Perangkat Baru
Jika kamu baru saja membeli komponen komputer seperti CPU terbaru atau chipset motherboard yang masih baru di pasaran, maka update BIOS bisa menjadi hal wajib.
Kenapa? Komponen baru biasanya memiliki beberapa bug atau masalah kompatibilitas dengan sistem motherboard lama. Untuk itulah produsen motherboard rutin merilis pembaruan BIOS agar kompatibilitas dan performa komponen baru lebih stabil.
Contoh kasus:Ketika admin membeli AMD Ryzen 1600x, prosesor ini termasuk generasi pertama dengan socket AM4 dan chipset B350 yang baru saja diluncurkan. Awalnya, motherboard Asus B350-F Strix Gaming yang digunakan sering mengalami freezing atau random reboot. Namun, setelah beberapa kali update BIOS, performa menjadi jauh lebih stabil dan masalah tersebut hilang.
Jadi, jika kamu menggunakan perangkat baru, update BIOS adalah solusi untuk mendapatkan performa terbaik dari perangkat keras tersebut.
2. Tidak Wajib Update BIOS Jika Menggunakan Komponen Lama yang Stabil
Sebaliknya, jika perangkat yang kamu gunakan bukanlah model terbaru atau sudah masuk dalam kategori "mature platform," maka update BIOS tidak terlalu mendesak.
Komponen yang sudah lama beredar biasanya memiliki versi BIOS yang telah matang dan stabil. Bahkan jika kamu tidak melakukan pembaruan, sistem akan tetap berjalan optimal tanpa masalah.
Contoh kasus:Jika kamu menggunakan prosesor Intel generasi ke-6 (Skylake) atau ke-7 (Kabylake), BIOS yang sudah diinstal pada motherboard kemungkinan besar sudah stabil. Bahkan, mungkin BIOS ini sudah mengalami beberapa pembaruan kecil sebelumnya.
Namun, jika tidak ada masalah seperti crash atau performa lambat, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk memperbarui BIOS hanya karena versi baru tersedia.
Risiko Update BIOS yang Perlu Diperhatikan
Update BIOS memang bisa meningkatkan stabilitas atau kompatibilitas perangkat, tetapi ada risiko yang harus dipertimbangkan:
- Update yang Gagal: Jika proses pembaruan terganggu, seperti mati listrik atau kesalahan langkah, motherboard bisa menjadi brick (rusak total). Ini terutama berisiko pada perangkat tanpa fitur Dual BIOS atau Backup BIOS.
- Tidak Bisa Downgrade: Beberapa produsen motherboard tidak memungkinkan pengguna untuk kembali ke versi BIOS lama setelah diupdate. Jadi, jika pembaruan membawa masalah, kamu mungkin terjebak dengan versi baru tersebut.
- Tidak Selalu Relevan: Jika update BIOS hanya membawa fitur untuk mendukung perangkat yang tidak kamu gunakan, seperti CPU generasi terbaru, maka pembaruan tersebut mungkin tidak memberikan manfaat apa-apa.
Kesimpulan: Jadi, Pentingkah Update BIOS?
Jawabannya adalah: Tergantung kebutuhan.
- Update BIOS Diperlukan Jika:
- oKamu menggunakan perangkat baru seperti CPU atau GPU generasi terbaru.
- oSistem kamu sering mengalami masalah seperti crash atau random reboot.
- oPembaruan BIOS membawa peningkatan performa atau kompatibilitas yang relevan.
- Update BIOS Tidak Diperlukan Jika:
- oKomponen yang digunakan sudah stabil dan tidak ada masalah.
- oPembaruan hanya mendukung perangkat yang tidak kamu gunakan.
Jika BIOS saat ini sudah stabil, tidak ada keharusan untuk selalu memperbaruinya. Namun, jika kamu memutuskan untuk melakukan update, pastikan:
- Kondisi Listrik Stabil: Jika menggunakan laptop, pastikan baterai penuh dan tetap tersambung ke charger. Untuk PC desktop, lebih baik gunakan UPS untuk menghindari gangguan listrik.
- Ikuti Panduan dengan Teliti: Selalu ikuti instruksi dari produsen motherboard. Setiap langkah sangat penting untuk menghindari risiko brick.
Semoga pembahasan ini membantu kamu dalam menentukan apakah update BIOS perlu dilakukan atau tidak. Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk +1, like, share, dan subscribe ke channel RacikPC Indonesia. Salam hangat dari admin RacikPC.com!