Kalau kamu baru pertama kali mau nyoba misi Incursion di The Division 2, bersiaplah karena ini bukan sekadar adu tembak biasa. Ini ujian koordinasi, strategi, dan kesabaran yang bisa bikin kamu ketagihan atau frustrasi setengah mati. Tapi tenang, sebelum kamu nyemplung ke dalam kekacauan misi "Paradise Lost", ada satu hal penting yang bisa jadi penentu antara sukses atau wipe total: tontonan wajib yang ngebuka semua rahasia mekanik dan strategi dari para veteran. Posting blog ini bukan cuma akan bantu kamu paham medan, tapi juga ngebuka jalan dapat bonus paling dicari: Uroboros exotic weapon. Jadi, jangan buru-buru nyemplung ke medan perang sebelum baca ini sampai tuntas.
![]() |
Panduan Wajib Sebelum Menjalankan Misi Incursion Paradise Lost The Division 2: Jalan Pintas ke Uroboros (Video) |
Satu hal yang langsung terasa saat pertama kali mencoba Incursion di The Division 2: ini bukan misi biasa. Bukan Stronghold. Bukan sekadar tantangan dengan musuh tangguh. Paradise Lost adalah ujian. Tempat di mana semua pengalamanmu selama ini dipertaruhkan. Setiap peluru, setiap modifikasi skill, setiap detik kamu bertahan dalam baku tembak, semua diuji habis-habisan di sini.
Aku masih ingat waktu pertama kali berdiri di depan pintu masuk Paradise Lost. Map-nya langsung terbuka, tak perlu menyelesaikan misi tertentu. Dan iya, kamu bisa masuk sendirian kalau cuma mau lihat-lihat. Tapi begitu memulai, kamu akan sadar betapa krusialnya kehadiran satu tim utuh. Ini bukan arena untuk pemain solo. Ini tentang koordinasi, strategi, dan disiplin.
Malam itu kami berlima. Regu lengkap dari klan Garuda Division Indonesia. Suasana di Discord awalnya ramai, tapi begitu countdown dimulai, semua sunyi. Fokus. Masing-masing sudah tahu perannya. Aku di posisi support-mid, menjaga valve bar sambil bantu menahan musuh dari sisi kanan. Tiga lainnya lincah berpindah posisi, satu lagi full DPS dengan build crit-damage, dialah eksekutor saat boss membuka celah.
Pertemuan pertama dengan boss tidak terasa seperti pertempuran. Dia hanya berdiri di tengah ruangan. Tapi ketika peluru pertama mengenai tubuhnya, semuanya berubah. Dia kebal. Tak bisa dilukai sampai kamu memancingnya ke area tertentu: lantai dansa, bar, panggung, atau area makan. Area-area ini tidak aktif begitu saja. Harus dibuka manual lewat valve. Masalahnya, valve ini dijaga ketat oleh gelombang musuh yang datang tanpa henti.
Di sinilah kerja sama tim benar-benar diuji. Saat satu orang memancing boss ke lantai dansa, yang lain harus siap membuka valve sebelum dia pergi. Saat satu menarik agro, yang lain menjaga pintu belakang dari serangan mendadak. Dan kamu tak bisa membunuh boss sekaligus. Setiap fase hanya bisa mengurangi sekitar 30 persen darahnya. Lalu dia kembali kebal, dan kamu harus mengulang semua proses dari awal. Rasanya seperti menari dengan maut, dan setiap gerakan harus tepat waktu.
Tapi yang paling berat bukanlah boss itu sendiri. Yang paling berat adalah tekanan waktu dan fase ketiga.
Begitu darah boss tinggal sepertiga, musuh berat bernama Changga muncul dari lorong belakang. Pria besar bersenjata minigun. Lambat, tapi kejam. Kalau kamu tak segera menghentikannya, dia akan menghancurkan seluruh formasi. Dan kamu tak bisa fokus padanya sepenuhnya karena boss masih aktif dan posisi valve tetap harus dijaga. Semua anggota tim harus bekerja nyaris tanpa cela. Tak ada waktu untuk panik. Instruksi di Discord jadi singkat dan tajam: "Valve kanan. Sekarang." atau "Bar. Siap DPS."
Saat boss terakhir tumbang, tak ada sorakan. Hanya napas lega dan bunyi khas peti loot yang terbuka. Di sanalah Uroboros menunggu, exotic rifle yang jadi incaran banyak agent. Tapi anehnya, aku tidak mendapatkannya dari drop boss. Salah satu anggota tim membuka peti tambahan dengan kunci cadangannya. Dan di situlah Uroboros muncul. Hitam pekat, ramping, dengan ukiran ular yang melingkar seperti simbol abadi. Hadiah dari kerja sama, bukan dari keberuntungan.
Paradise Lost memberiku pelajaran besar. Bahwa kamu bisa saja punya build paling kuat, senjata exotic terbaik, dan gear warna emas semua. Tapi tanpa tim yang tahu cara bergerak bersama, semua itu sia-sia. Incursion ini menuntut kita bukan hanya kuat, tapi juga cerdas. Teratur. Dan saling percaya.
Kalau kamu baru mau coba, saranku satu: jangan remehkan. Tonton dulu gameplay dari tim-tim yang sudah menaklukkannya. Pelajari mekaniknya. Catat polanya. Lalu masuk bersama orang-orang yang benar-benar siap. Karena di sini, kamu tak akan menang sendirian.
Dan ketika kamu akhirnya berdiri di atas panggung usai menaklukkan Paradise Lost, dengan Uroboros di tanganmu, kamu akan tahu satu hal: ini bukan hanya kemenangan. Ini adalah pengakuan. Bahwa kamu layak disebut agent terbaik di The Division.