Pernah merasa heran kenapa banyak pemain The Division 2 langsung kabur atau keluar tim begitu misi VIP muncul di Countdown? Padahal kalau dipikir-pikir, misi ini lokasinya sering lebih dekat dan kelihatannya nggak terlalu ribet dibanding objektif lain yang penuh uap panas atau lantai kejutan. Tapi kenyataannya, VIP justru jadi misi yang paling sering dihindari. Ada apa sebenarnya di balik misi ini? Apakah karena bug? AI yang bego? Atau justru karena mindset pemain yang makin pragmatis? Kalau kamu juga penasaran atau pernah kena apesnya misi VIP, yuk lanjut baca. Siapa tahu kamu nemu alasan yang selama ini belum kamu sadari.
![]() |
Kenapa Misi VIP di Countdown The Division 2 Selalu Dihindari? Ini Jawaban Komunitas (Video) |
Kalau kamu sering main Countdown di The Division 2, pasti udah nggak asing sama misi "Protect the VIP". Tapi meskipun misi ini salah satu dari tiga objektif yang bisa dipilih, banyak banget pemain yang milih untuk ngelewatinya begitu saja. Bahkan ada yang langsung keluar dari tim kalau misinya udah keburu diaktifkan.
Padahal, dari luar kelihatannya cukup simpel: lindungi si VIP, habisi musuh yang datang, selesai. Tapi ternyata, banyak hal tersembunyi di balik misi ini yang bikin sebagian besar komunitas lebih milih lari ke sisi lain peta ketimbang ngelindungin satu NPC ini. Yuk kita bahas kenapa misi VIP sering jadi pilihan terakhir, atau bahkan nggak dipilih sama sekali.
Sekilas Gampang, Tapi Bisa Bikin Frustrasi
Dibandingin misi lain kayak Contamination yang penuh uap panas atau Shock Floor yang bisa nyetrum kamu tiap lima detik, misi VIP emang kelihatannya paling mudah. Nggak ada puzzle, nggak perlu aktifin alat, tinggal tembak-tembak dan pastiin si VIP nggak mati.
Tapi masalahnya justru ada di situ. AI si VIP ini bisa dibilang tidak bisa diandalkan. Bukannya bersembunyi atau tetap di belakang, dia malah sering banget lari ke arah musuh. Udah kayak pengen mati. Nggak sedikit pemain yang nyebut dia sebagai "NPC bunuh diri".
Bahkan kalau timmu punya build damage yang tinggi sekalipun, semua bisa jadi sia-sia kalau si VIP tiba-tiba tumbang dan nggak ada yang sempat nge-revive. Misinya langsung gagal. Nggak kayak objektif lain yang biasanya gagal karena kehabisan waktu, VIP ini bisa gagal saat itu juga. Makanya banyak yang lebih milih aman dan menghindarinya.
Risiko Nggak Seimbang Sama Hadiah
Yang bikin makin bikin orang males? Hadiahnya nggak seberapa. Beberapa pemain di komunitas udah ngebandingin antara semua objektif, dan hasilnya: misi VIP ngasih loot lebih sedikit dan cuma satu poin tambahan untuk kredit Countdown, dua kalau kamu berhasil mengekstrak.
Buat banyak pemain, itu nggak sebanding sama waktu dan usaha yang dikeluarin. Mereka lebih milih nyelesein dua objektif lain, lalu langsung ke ekstraksi dan mulai ronde berikutnya. Karena di Countdown, waktu adalah segalanya. Makin cepat kamu nyelesain satu putaran, makin banyak loot yang bisa kamu kumpulin dalam jangka panjang.
Main Random? Makin Nggak Worth It
Main sama teman yang udah sering main bareng mungkin masih bisa ngerjain VIP dengan lancar. Tapi kalau kamu main lewat matchmaking dan masuk ke tim acak, peluang berhasilnya turun drastis.
Nggak semua orang ngerti cara kerja objektif. Kadang ada yang terlalu sibuk ngejar kill dan lupa bahwa ada NPC yang harus dijagain. Atau malah sengaja ninggalin karena mereka juga ogah ribet. Belum lagi kalau kamu satu-satunya yang stay deket VIP, dan yang lain sibuk di sisi lain arena. Kena satu granat, selesai sudah.
Karena itu, banyak pemain berpengalaman udah punya prinsip: "Kalau misi VIP yang muncul, skip aja."
Tapi Bukan Berarti Nggak Ada yang Suka
Meskipun mayoritas pemain menghindari misi VIP, tetap ada segelintir orang yang merasa misi ini nggak seburuk itu. Beberapa bilang kalau kamu tahu cara posisioning dan tetap stay dekat si VIP, misinya bisa diselesaikan lebih cepat dibanding lari ke ujung lain peta untuk ngejar objektif lain.
Mereka juga merasa VIP lebih ringan dibanding misi kayak Cooling Tower yang bikin kamu harus berdiri di tengah uap beracun sambil ditembak musuh, atau Shock Floor yang bisa nyetrum kamu tiap kali lagi aiming.
Tapi suara-suara ini masih minoritas. Pada akhirnya, risiko gagal dan minimnya reward tetap jadi dua alasan utama kenapa pemain lebih milih jalan lain.
Solusi? Komunikasi Sejak Awal
Beberapa pemain punya pendekatan yang lebih damai. Mereka nyaranin supaya sejak awal game, leader tim atau siapa pun yang paling inisiatif ngajak ngobrol soal strategi.
Misalnya: "Kita ambil dua objektif aja ya, nggak usah ke VIP," atau "Kalau ada yang mau ambil VIP, bilang dulu, jangan nyelonong sendiri." Hal simpel kayak gini bisa mencegah satu tim jadi pecah karena beda arah.
Sayangnya, ini juga bukan solusi yang selalu berhasil. Countdown penuh sama pemain solo yang seringkali nggak buka mic atau bahkan nggak baca chat. Ujung-ujungnya, balik lagi ke prinsip dasar: main aman, hindari VIP.
Penutup: Masih Butuh Perbaikan dari Dev?
Bisa dibilang, status VIP saat ini adalah objektif yang gagal bersaing. Dia nggak sekompetitif dari sisi loot, lebih berisiko dari sisi kegagalan, dan secara mekanik, tergantung banget sama AI yang nggak stabil.
Kecuali Massive Entertainment suatu saat memutuskan untuk:
- memperbaiki perilaku AI si VIP,
- kasih reward yang lebih menarik,
- atau bikin mekaniknya lebih bisa dikontrol pemain,
...maka misi ini akan tetap jadi pilihan paling nggak populer di antara ketiganya.
Untuk sekarang? Ya, kamu akan terus lihat pemain yang langsung bilang: "VIP? No thanks. Skip."
Kamu sendiri gimana? Termasuk yang selalu ngelindungin VIP sampai akhir, atau tim skip yang cari loot lebih cepat? Share pengalamanmu di kolom komentar. Countdown nggak nunggu kamu, Agent. Waktunya terus berjalan.