Bayangkan setiap bulan kamu hanya perlu membayar beban PDAM tanpa khawatir meteran dicabut, meski rumahmu tetap dihuni. Apakah itu mungkin? Banyak yang mengira jika air PDAM jarang dipakai dan hanya bayar beban, risiko pencabutan mengintai. Tapi, kenyataannya bisa berbeda. Yuk, simak pengalaman langsung dan fakta menarik soal aturan PDAM ini. Siapa tahu, kamu juga bisa lebih hemat tanpa khawatir air terputus!
 |
| Rumah Berpenghuni, Bayar Beban PDAM Saja: Resiko Dicabut? (Video) |
Kamu baru saja memasang instalasi air PDAM di rumah, instalasinya lengkap, dan airnya sudah bisa digunakan. Namun, karena berbagai alasan, setiap bulan kamu hanya membayar biaya beban saja tanpa ada pemakaian berarti. Lalu, muncul pertanyaan: "Apakah nantinya meteran PDAM bakal dicabut oleh petugas, padahal rumah ada penghuninya?"
Pengalaman Langsung: Hidup 7 Tahun Tanpa Air PDAM
Sebelum berbicara soal potensi pencabutan meteran, admin ingin berbagi sedikit pengalaman. Selama hampir 7 tahun, rumah admin tidak terhubung dengan air PDAM. Kebutuhan air sehari-hari terpenuhi dari air tandon yang dibeli secara rutin, dengan harga bervariasi, mulai dari Rp75.000 hingga Rp100.000 per 1000 liter.
Tidak hanya itu, warga di sekitar perumahan admin sudah terbiasa memanfaatkan air hujan. Setiap rumah dilengkapi dengan talang air yang menyalurkan air hujan langsung ke tandon atau drum penampungan. Admin sendiri memiliki satu tandon besar dan dua drum biru yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air harian, terutama saat musim hujan.
Namun, ketika akhirnya air PDAM masuk ke komplek, tentu ada rasa senang. Tidak perlu lagi angkut-angkut jerigen atau nunggu tukang air datang. Meskipun begitu, karena sudah terbiasa menampung air hujan, penggunaan air PDAM di rumah admin tetap minim, bahkan bisa dibilang hampir tidak terpakai saat musim hujan.
Cuma Bayar Beban, Apakah Meteran Dicabut?
Berdasarkan pengalaman admin, selama beban bulanan PDAM dibayar tepat waktu, tidak ada cerita meteran kamu akan dicabut oleh petugas. Ini pernah admin tanyakan langsung ketika petugas PDAM datang untuk mengecek meteran. Mereka hanya menanyakan kenapa pemakaiannya kecil atau bahkan tidak ada perubahan angka di meteran.
Petugas akan mengecek, dan jika memang benar tidak ada pemakaian, mereka tidak akan melakukan tindakan apa pun selama biaya beban tetap dibayar. Untuk wilayah admin di Palembang, di bawah naungan PDAM Tirta Musi, biaya beban bulanan sekitar Rp15.000 jika dibayar melalui aplikasi seperti Tokopedia atau Shopee.
Apakah Ada Aturan Resmi Mengenai Ini?
Umumnya, PDAM memiliki kebijakan yang berbeda-beda di setiap daerah. Namun, secara umum:
- Selama beban bulanan dibayar, meteran tetap aman.
- Jika ada tunggakan, PDAM akan memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan pencabutan.
- Pencabutan meteran biasanya dilakukan jika:
- Tidak ada pembayaran dalam beberapa bulan berturut-turut.
- Ada indikasi pelanggaran, seperti penyambungan ilegal.
Untuk itu, meskipun airnya tidak terpakai, pastikan tagihan beban tetap dilunasi tepat waktu.
Keuntungan Tetap Mempertahankan Instalasi PDAM
Meskipun kamu lebih sering menggunakan air hujan, ada beberapa alasan mengapa sebaiknya instalasi PDAM tetap dipertahankan:
- Jaminan Ketersediaan Air saat Kemarau: Saat musim kemarau panjang, stok air hujan jelas menipis. Di saat itulah PDAM menjadi penyelamat utama.
- Kebutuhan Mendadak: Ketika ada acara besar, perayaan, atau mendekati hari raya, konsumsi air biasanya meningkat.
- Nilai Tambah Properti: Rumah yang sudah terpasang instalasi PDAM akan lebih bernilai dibandingkan yang tidak.
Jadi, jawabannya adalah tidak akan dicabut selama tagihan beban bulanan dibayar dengan tertib. Bahkan kalau kamu jarang pakai air PDAM, petugas hanya akan bertanya untuk memastikan bahwa meteran berfungsi normal, bukan error.
Jika kamu punya pengalaman serupa atau informasi tambahan seputar aturan PDAM di daerahmu, silakan bagikan di kolom komentar. Semoga informasi ini bermanfaat! Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu juga lebih sering menampung air hujan atau justru full mengandalkan air PDAM?