Pernah punya netbook atau laptop lama yang rusak tapi hardisk-nya masih bagus? Daripada nganggur dan berdebu, kenapa enggak dimanfaatkan saja untuk laptop lain yang masih aktif digunakan? Apalagi kalau kamu punya laptop yang SSD-nya kecil, tentu keberadaan hardisk tambahan bisa sangat membantu buat simpan data kerja atau file penting lainnya.
![]() |
| Cara Memindahkan Hardisk Laptop Lama ke Laptop Baru dan Menggabungkan Partisinya |
Itulah yang admin alami beberapa waktu lalu. Kebetulan ada satu laptop Acer E5475G di rumah yang SSD-nya cuma 128 GB, terlalu sempit kalau buat kerja jangka panjang. Di sisi lain, ada netbook Asus lama yang sudah enggak terpakai karena sering mati mendadak saat booting Windows. Nah, dari pada disimpan begitu saja, admin coba ambil hardisk 2.5 inci dari netbook Asus itu lalu dipasang ke laptop Acer. Ternyata berhasil dan cukup mudah dilakukan. Prosesnya? Yuk, simak sampai selesai.
Langkah Awal: Bongkar Netbook untuk Ambil Hardisk
Karena netbook Asus ini enggak punya panel khusus di belakang, jadi mau enggak mau harus dibongkar dulu. Caranya sesuaikan saja dengan merek dan model masing-masing, tapi umumnya tinggal buka baut di bagian belakang. Setelah itu, angkat casing bagian atas. Di netbook Asus ini, letak hardisk-nya di sisi kanan.
Setelah casing terbuka, kamu akan melihat hardisk yang terpasang dengan empat baut pengunci. Lepaskan semua bautnya, lalu geser pelan ke kanan dan tarik. Hardisk pun berhasil dilepas.
Siapkan Laptop Tujuan: Acer E5475G
Laptop Acer E5475G ini punya kelebihan yaitu desain back cover yang memudahkan kita untuk mengakses RAM, SSD, dan hardisk tanpa harus membongkar seluruh bodi. Admin cukup buka panel belakang kecil di sisi bawah dengan empat baut. Di dalamnya, tampak dua slot RAM, satu slot SSD M.2 (tempat sistem Windows 10 berada), dan ruang kosong tempat hardisk sebelumnya.
Admin memang sudah memindahkan hardisk bawaan 1 TB dari Acer ke PC, jadi sekarang slot-nya kosong. Nah, hardisk dari Asus inilah yang akan dipasang.
Pemasangan Hardisk ke Laptop Baru
Sebelum dipasang, admin pastikan bracket atau dudukan hardisk dari laptop Acer masih ada. Bracket ini bentuknya kombinasi antara karet dan plastik lentur. Setelah bracketnya siap, tinggal pasangkan hardisk dari Asus ke bracket. Lepas dulu semua busa atau bantalan dari Asus yang dirasa enggak dibutuhkan, supaya pas saat masuk ke slot.
Perhatikan juga arah colokan SATA-nya agar sesuai dengan bentuk slot pada laptop. Setelah terpasang rapi di bracket dan dicolok ke konektornya, masukkan hardisk ke dalam tempatnya, lalu tutup kembali panel belakangnya.
Cek Apakah Hardisk Terdeteksi
Setelah hardisk terpasang, nyalakan laptop. Dalam kasus admin, karena sebelumnya laptop dalam mode sleep, hardisk belum langsung terbaca. Jadi admin lakukan restart dan barulah hardisk bisa terdeteksi.
Di File Explorer, muncul dua partisi baru: satu bertuliskan “System” (partisi C dari netbook Asus berisi Windows 7) dan satu lagi “Data”. Namun karena sistem utama sudah pakai SSD, partisi Windows 7 ini jadi enggak terpakai.
Gabungkan Partisi dan Hapus Sistem Lama
Nah, ini bagian yang paling penting. Karena admin enggak akan lagi memakai netbook Asus, partisi “System” yang berasal dari sana bisa dihapus dan digabung ke partisi “Data” agar kapasitasnya lebih lega.
Caranya:
- Buka Disk Management lewat menu Start.
- Cari partisi bertuliskan “System” yang bukan dari SSD utama. Biasanya ada keterangan thisday.
- Klik kanan partisi tersebut lalu pilih Delete Volume.
- Setelah itu, akan muncul bagian kosong bertuliskan Unallocated.
- Klik kanan pada partisi Data yang berada di sebelahnya, lalu pilih Extend Volume.
- Ikuti wizard yang muncul sampai selesai.
Setelah selesai, total kapasitas partisi data akan bertambah. Dalam kasus admin, dari sebelumnya hanya sekitar 250 GB menjadi 465 GB dengan sisa ruang kosong sekitar 322 GB.
Ubah Drive Letter Agar Sinkron
Karena setelah extend drive letter-nya jadi F, admin ubah lagi jadi D agar lebih familiar dan urut dengan C. Caranya:
- Klik kanan pada partisi di Disk Management.
- Pilih Change Drive Letter and Paths.
- Klik Change, lalu ubah huruf drive dari F ke D.
- Setelah itu, restart laptop supaya semua perubahan lebih stabil dan sistem bisa berjalan optimal.
Dengan cara ini, admin berhasil menambah kapasitas penyimpanan di laptop hanya dengan memanfaatkan hardisk dari netbook lama. Enggak perlu beli hardisk baru, enggak perlu instal ulang sistem operasi, dan semua data yang ada di partisi data masih bisa dipakai lagi.
Ini jelas jadi solusi hemat dan praktis buat kamu yang butuh ruang penyimpanan tambahan tanpa keluar biaya banyak. Tentu saja tutorial ini diperuntukkan untuk kamu yang belum pernah mencoba hal semacam ini, atau mungkin masih ragu-ragu buat coba sendiri.
Kalau kamu lebih nyaman dengan tampilan yang lebih ramah pengguna, kamu juga bisa pakai aplikasi seperti Partition Wizard yang memang lebih mudah digunakan dibandingkan Disk Management bawaan Windows.
Semoga tulisan ini bisa membantu kamu yang pengin upgrade kapasitas penyimpanan laptop dengan cara yang simpel. Jangan lupa bagikan ke teman-teman kamu yang mungkin butuh solusi serupa.
