Kalau kamu sedang menghadapi masalah AC yang tidak bisa turun ke suhu 21 derajat dan mentok di angka 23 saja, mungkin kamu pernah bertanya-tanya, “Ini AC rusak atau gimana sih?” Nah, mumpung ada waktu dan sempat baca komentar yang masuk, kali ini aku mau berbagi pengalaman soal hal ini. Aku bukan teknisi AC, hanya seorang bapak-bapak yang kadang naik genteng, kadang ngurus listrik, kadang juga bersihin saluran air. Tapi justru karena sering ngurus sendiri, ada beberapa hal yang mungkin bisa jadi masukan buat kamu.
![]() |
| Kenapa AC Tidak Bisa Capai Suhu 21°C atau Lebih Dingin Lagi? Ini Penjelasan Lengkapnya |
Kejadiannya begini, ada yang punya kamar ukuran 3x3 meter, pakai AC 1/2 PK tipe biasa (bukan inverter), dan AC-nya itu mentok di suhu 23. Padahal sudah disetel ke 21, tetap aja enggak turun. Kalau berkaca dari pengalaman pribadi, ini sebenarnya cukup wajar. Di rumah, aku pakai AC inverter 3/4 PK di ruangan 4x3 meter. Dan meskipun ukuran ruanganku lebih besar, setelan suhu AC-nya jarang banget aku turunkan ke 21 derajat. Bahkan kalau siang hari, paling rendah aku set di 25 derajat. Biasanya malah di 28, dan itu pun sudah dingin.
Jadi kenapa AC kamu tidak bisa capai suhu yang kamu mau, padahal sudah disetel rendah? Ini beberapa faktor yang aku temui selama pakai AC:
- Cuaca di Luar Sangat Panas
Kalau di luar lagi panas-panasnya, apalagi siang hari, AC akan kerja ekstra keras buat mendinginkan ruangan. Karena dia harus menurunkan suhu dari luar yang mungkin 34 sampai 35 derajat ke 21. Ini tantangan besar, terutama buat AC biasa yang bukan inverter. Makanya kadang AC terasa mentok di 23 derajat karena dia memang sudah bekerja maksimal. Bukan berarti rusak, tapi kondisi di luar terlalu ekstrem. - Terlalu Banyak Beban Panas di Dalam Ruangan
Kadang bukan cuma cuaca yang bikin susah dingin. Kalau di dalam ruangan kamu ada TV menyala, komputer hidup, charger di mana-mana, atau bahkan orang yang terlalu banyak dalam satu kamar, semua itu menghasilkan panas. AC bukan cuma mendinginkan udara, tapi juga melawan semua sumber panas itu. Jadi ya wajar kalau dia nggak bisa stabil di 21 derajat. - Sirkulasi Udara Tidak Optimal
Ventilasi terbuka, pintu sering dibuka tutup, atau bahkan kamar yang tidak benar-benar tertutup rapat bisa jadi penyebab AC tidak mampu mencapai suhu yang kamu inginkan. Panas dari luar akan terus masuk ke dalam, membuat AC terus bekerja tanpa henti dan tetap tidak bisa menurunkan suhu ke angka yang kamu minta. - Kapasitas AC yang Terlalu Pas-pasan
Kamar 3x3 meter memang secara teori cocok dengan AC 1/2 PK, tapi itu hitungan ideal. Dalam praktiknya, lebih baik pilih yang agak lebih besar supaya AC tidak ngos-ngosan. Kalau kamu punya ruangan 3x3, cobalah pakai AC 3/4 PK agar performanya lebih stabil. Biarpun terlihat lebih mahal di awal, jangka panjangnya lebih hemat karena AC tidak terus-terusan dipaksa kerja keras. - AC Kotor dan Perlu Dicuci
Kadang kita lupa bahwa AC butuh perawatan. Filter yang kotor, evaporator dan kondensor yang penuh debu, bisa menghambat pendinginan. Kalau AC sudah kotor, udara dinginnya pun jadi lemah. Coba bersihkan filter AC kamu secara rutin. Kalau perlu, cuci unit indoor dan outdoor. Aku sendiri sudah pernah bagikan caranya di video sebelumnya, silakan cari kalau kamu butuh panduan lebih lanjut. - Freon Berkurang? Jangan Langsung Tambah!
Freon itu tidak akan pernah berkurang kalau tidak ada kebocoran. Jadi kalau AC kamu kurang dingin dan teknisi bilang freonnya habis, jangan langsung percaya dan minta isi ulang. Tanya dulu, bocornya di mana? Kalau memang ada kebocoran, perbaiki dulu baru isi freon. Kalau tidak, freonnya bakal terus bocor dan kamu harus isi ulang tiap bulan. Rugi kan? - Sensor Suhu Bermasalah
Kadang sensor suhu di indoor unit bisa error. Dia mengira suhu ruangan sudah dingin padahal belum, dan akibatnya tidak mengirim sinyal ke outdoor untuk terus bekerja. Kalau ini yang terjadi, biasanya cuma teknisi yang bisa cek lebih lanjut. Tapi dari pengalaman pribadi, kasus seperti ini cukup jarang. - AC Inverter vs AC Biasa
Buat kamu yang pakai AC inverter, wajar kalau outdoornya terus menyala, karena cara kerjanya memang seperti itu. Kompresor terus hidup tapi dengan kecepatan bervariasi tergantung kebutuhan pendinginan. Kalau AC biasa, outdoornya mati hidup sesuai suhu ruangan. Jadi kalau siang dan AC kamu terus nyala, itu normal. Tapi malam hari harusnya bisa mati sendiri kalau suhu sudah tercapai.
Kadang bukan AC-nya yang salah, tapi kondisinya memang tidak ideal. Di siang hari yang panas terik, AC kamu bisa saja sudah bekerja maksimal. Jadi daripada ngotot menurunkan suhu ke 21 derajat, lebih baik kamu setel di 26 atau 27. Jauh lebih hemat listrik dan AC juga bisa awet.
Aku sendiri hampir tidak pernah setel AC di suhu 21. Di 28 derajat aja sudah dingin banget. Yang penting udara di dalam kamar terasa sejuk dan nyaman, bukan angka di remote-nya.
Kalau kamu punya pengalaman lain atau solusi yang berbeda, boleh banget ditulis di kolom komentar. Semoga tulisan ini bisa membantu kamu lebih memahami cara kerja AC dan tidak buru-buru menyimpulkan kalau AC kamu rusak.
Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Jangan lupa bagikan ke teman atau keluarga kamu yang mungkin punya masalah serupa.
