Pernah enggak sih kamu ngalamin hal yang bikin bingung saat ngurus NPWP keluarga, padahal semua data sudah diisi lengkap tapi malah muncul pesan “Identitas Nasional Diuplikasi”? Admin sendiri ngalamin ini waktu bantu istri bikin NPWP buat keperluan pemberkasan P3K. Di situs CORETAX Pajak, proses pendaftarannya kelihatan gampang, tinggal isi data, unggah dokumen, lalu kirim. Tapi kenyataannya, ketika NIK istri dimasukkan, selalu gagal karena katanya sudah dipakai atau terdaftar sebelumnya, padahal belum pernah bikin NPWP sama sekali. Nah, buat kamu yang mungkin lagi ngalamin hal serupa dan udah mumet sendiri, tenang. Di postingan ini admin bakal ceritain secara lengkap dan jujur gimana akhirnya bisa ngurus NPWP istri langsung di kantor pajak sampai berhasil, tanpa ribet, dan ternyata caranya juga cukup simpel.
![]() |
| NPWP Istri Gagal Daftar Online karena NIK Terduplikasi? Ini Langkah Sederhana Menyelesaikannya |
Jadi ya, ini cerita real dari admin yang baru saja ngurus NPWP istri. Istri admin baru aja lulus sebagai tenaga P3K, dan salah satu syarat wajib untuk kelengkapan pemberkasan adalah punya NPWP yang aktif. Selama jadi honorer sebelumnya, istri enggak pernah pakai NPWP karena gajinya juga turun enggak menentu, kadang per tiga bulan atau bahkan lebih.
Karena sekarang sudah jadi P3K, mau enggak mau harus punya NPWP. Admin pikir semuanya bisa langsung beres dari situs CORETAX Pajak. Prosesnya terlihat simpel, dan memang peraturan sejak 2024 menyebutkan bahwa nomor KTP atau NIK sudah otomatis menjadi nomor NPWP. Tapi ternyata, begitu mulai daftar, muncul kendala yang bikin bingung: Identitas Nasional Diuplikasi.
Setiap kali data diisi, pesan error ini muncul. Awalnya admin kira ini karena NIK istri pernah terdaftar pakai email atau nomor HP lain yang enggak dikenal. Tapi setelah coba cari info dan beberapa kali utak-atik, tetap mentok. Jalan satu-satunya adalah datang langsung ke kantor pajak.
Pengalaman di Kantor Pajak
Akhirnya admin ajak istri ke kantor pajak terdekat. Di bagian informasi, admin langsung bilang bahwa NPWP suami sudah aktif, dan sekarang ingin daftarkan NPWP untuk istri. Petugasnya minta fotokopi KTP dan KK, masing-masing satu lembar. Tapi tenang aja, kalau kamu lupa bawa print-nya, cukup tunjukkan soft file lewat HP. Mereka bahkan bersedia menerima kiriman dokumen lewat WhatsApp.
Setelah itu, admin diminta isi formulir. Di formulir itu diminta data seperti:
- Nomor KTP istri
- Nama lengkap
- Alamat domisili
- Pekerjaan
- Rata-rata gaji per bulan
- Nomor NPWP suami
Pengisian formulir ini enggak sulit kok. Petugas siap bantu kalau kamu bingung. Setelah formulir dikumpulkan, admin dikasih nomor antrean dan diminta menunggu. Untungnya, admin datang pagi-pagi, jadi enggak perlu nunggu lama.
Begitu dipanggil, petugas menanyakan ulang keperluan pembuatan NPWP. Admin jelaskan bahwa ini untuk keperluan pemberkasan P3K. Proses verifikasi data berlangsung cepat, dan sekitar 5-10 menit kemudian, istri admin langsung dapat email notifikasi bahwa NPWP sudah aktif.
Yang menarik, admin sebagai suami juga dapat email notifikasi kalau istri sudah terdaftar NPWP. Jadi semua transparan dan saling terhubung. Setelah itu, tinggal cetak kartu NPWP-nya sendiri. Bentuknya seperti kartu ATM, dan bisa dicetak di mana saja, enggak harus di kantor pajak.
Kenapa Bisa Terjadi Duplikasi Identitas?
Nah, soal pesan error “Identitas Nasional Diuplikasi” tadi, ternyata menurut petugas, itu bukan berarti NIK istri sudah terdaftar. Tapi sistem online-nya kadang gagal membaca data baru dan perlu diverifikasi manual. Jadi, meskipun kamu belum pernah daftar NPWP, sistem bisa saja ‘menyangka’ NIK itu sudah aktif karena data KTP sudah otomatis masuk ke database pajak nasional.
Itu sebabnya, solusi paling tepat saat muncul pesan duplikasi tadi adalah langsung datang ke kantor pajak. Enggak bisa diakali dari rumah atau lewat situs CORETAX.
Pengalaman ini jadi pelajaran penting buat admin. Meskipun sekarang semuanya serba online, ada kalanya proses manual tetap dibutuhkan, terutama saat sistem mendeteksi hal-hal yang enggak semestinya, kayak duplikasi NIK tadi.
Buat kamu yang sedang dalam posisi yang sama, jangan panik. Siapkan saja fotokopi KTP dan KK (atau soft file-nya), ajak istri ke kantor pajak, dan bilang tujuannya dengan jelas. Semua akan dibantu dengan ramah dan cepat, asal syaratnya lengkap.
Semoga pengalaman ini bermanfaat dan bisa jadi panduan buat kamu yang sedang kesulitan mengaktifkan NPWP untuk istri atau anggota keluarga lain. Kalau kamu punya pengalaman serupa atau tips tambahan, jangan ragu buat tulis di kolom komentar. Siapa tahu bisa bantu pembaca lainnya juga.
