Awalnya admin cuma niat mendokumentasikan kejadian ini buat arsip pribadi, karena mikir siapa tahu nanti bisa dilihat-lihat lagi kalau sewaktu-waktu pasang terpal lagi. Tapi ternyata setelah proses bongkar pasang selesai, kok rasanya sayang juga ya kalau pengalaman ini enggak dibagikan. Bukan cuma soal pasang terpal, tapi juga soal kualitas, realita barang yang katanya “super”, dan gimana seharusnya kita menyikapi produk yang tiap hari harus menghadapi panas dan hujan tanpa ampun.
![]() |
| Review Jujur Terpal A20 Korea Setelah 2 Minggu Pemakaian Nonstop (Video) |
Jadi ceritanya, admin punya terpal lama yang sudah sekitar setahun dipasang di belakang rumah. Ukurannya 3 x 2 meter. Secara kasat mata, bagian yang langsung kena matahari dan hujan setiap hari itu kelihatan banget udah jadi remah-remah. Bolong-bolong, warnanya pudar, dan bahan plastiknya udah rapuh banget. Tapi anehnya, bagian yang ketutup atap rumah justru masih kelihatan mulus seperti baru. Ini bikin admin mikir, sekuat-kuatnya bahan, kalau dipaksa tahan cuaca ekstrem 24 jam ya pasti lama-lama hancur juga.
Karena kondisi sudah makin parah dan bolongnya makin besar, akhirnya admin mutusin buat ganti. Pilihannya jatuh ke terpal tipe A20 ukuran 2 x 6 meter, warna hijau dengan lis coklat keemasan. Katanya sih ini produk Korea, atau setidaknya bahan bakunya dari sana. Tulisannya juga ada “Korea”, “Busan”, dan semacam cap bintang yang nambah kesan “produk impor berkualitas tinggi”. Tapi ya, admin sendiri enggak terlalu paham detail soal dunia per-terpal-an, jadi lebih percaya pada review lapak dan kualitas secara langsung aja.
Terpal ini admin beli online karena di tempat admin tinggal, jarang ada toko yang jual model A20. Butuh waktu seminggu buat sampai, dan harganya kalau enggak salah sekitar 10 ribuan per meter, sudah termasuk ongkir. Begitu sampai, kesan pertama langsung terasa: tebal, kaku, berat, dan jahitannya rapi. Di bagian pinggirnya sudah ada lubang tali, dan jumlahnya lebih banyak dibanding terpal lama yang cuma punya empat. Yang ini total ada enam lubang, dua di setiap sisi panjang dan dua di bagian tengah. Ini bikin proses pemasangan jadi lebih fleksibel, walau tetap aja susah karena admin harus pasang sendiri.
Sebelum pasang, admin sudah minta izin dulu ke pemilik rumah buat bikin pengait di dinding. Pengait ini penting karena posisi terpal mau ditarik cukup panjang sampai 6 meter. Proses pasangnya ribet karena admin kerja sendirian. Tangga dinaik-turunin sendiri, ikat tali sendiri, atur kelengkungan sendiri. Tapi alhamdulillah akhirnya bisa juga terpasang dengan rapi.
Admin sengaja bikin terpalnya agak menggantung dan mengarah miring supaya air hujan bisa langsung ngalir ke ujung dan jatuh ke tanah. Soalnya malam sebelumnya Palembang sempat diguyur hujan deras, dan admin enggak mau kejadian lama terulang, di mana air malah ngendap dan bikin beban berat di ujung terpal. Sekarang, ujung terpal dikasih pemberat biar air jatuh mulus ke tanah tanpa tertahan.
Setelah dua minggu dipakai, admin bisa bilang ada beberapa perubahan yang langsung terasa. Pertama, area belakang rumah jadi lebih teduh. Angin memang sedikit terhalang, tapi itu konsekuensi yang bisa diterima. Kedua, drum di belakang rumah yang sebelumnya sering ketumpahan debu dan remah pasir dari dinding, sekarang sudah aman. Enggak ada lagi kotoran yang numpuk karena terpal A20 ini benar-benar menjorok ke depan, menutupi area yang dulu terbuka.
Meskipun admin belum bisa buktiin klaim ketahanan 4 sampai 5 tahun dari produsen, tapi untuk saat ini, kualitasnya cukup meyakinkan. Lebih kokoh dari terpal A12 yang sebelumnya dipakai. Admin enggak bilang ini yang terbaik, tapi jelas ada peningkatan dari segi material dan fungsionalitas. Kita lihat nanti apakah benar-benar bisa tahan selama itu.
Satu hal yang mungkin jadi catatan penting adalah, sebaik dan semahal apapun produk, kalau dipakai untuk menahan panas dan hujan setiap hari, tetap aja pasti akan rusak. Kita sebagai pengguna tinggal pilih aja: mau ganti tiap tahun dengan harga murah, atau beli yang lebih mahal tapi bisa dipakai lebih lama.
Admin sengaja enggak buat video saat pasang karena ribet dan enggak ada yang bantu. Tapi semoga tulisan ini bisa jadi panduan awal buat kamu yang sedang cari informasi soal terpal A20 Korea, baik untuk tenda, penutup mobil, atap darurat, atau bahkan sekadar nutup area belakang rumah seperti yang admin lakukan.
Kalau kamu tertarik beli model serupa, admin saranin pastikan dulu ukurannya sesuai kebutuhan dan pastikan juga area pemasangannya memungkinkan buat dipasang sendirian kalau enggak ada yang bantuin. Karena beratnya lumayan juga. Tapi ya, setelah dipasang dan dilihat hasilnya, rasanya puas juga.
Semoga pengalaman ini bermanfaat. Kalau kamu ada pertanyaan atau pengalaman serupa, boleh tulis di kolom komentar. Dan kalau konten seperti ini menurutmu berguna, silakan bagikan ke teman-teman atau keluarga yang mungkin juga butuh solusi praktis soal terpal yang tahan cuaca.
