Apakah Tagihan Air PDAM Dihitung Per Kubik atau Langsung Per 10 Kubik?

Pernah enggak kamu merasa bingung waktu lihat tagihan PDAM yang seolah-olah dihitung sepuluh kubik padahal kamu cuma pakai beberapa saja? Pertanyaan seperti ini sering muncul dan bikin banyak orang bertanya-tanya apakah tarif air PDAM sebenarnya dihitung per kubik atau dipukul rata. Supaya enggak salah paham, yuk kita bahas sampai tuntas bagaimana sistem perhitungan tarif PDAM yang sebenarnya bekerja.

Apakah Tagihan Air PDAM Dihitung Per Kubik atau Langsung Per 10 Kubik?

Pernah enggak kamu merasa bingung ketika melihat tagihan PDAM di rumah? Misalnya kamu hanya pakai beberapa kubik air saja, tapi di struk tagihan muncul biaya seolah-olah kamu dipukul rata per sepuluh kubik. Pertanyaan inilah yang sering muncul di kolom komentar sebuah video dan ternyata memang banyak yang penasaran bagaimana sebenarnya cara perhitungan tarif air PDAM.

Aku sendiri sempat mengalami hal yang sama ketika baru pertama kali pasang PDAM di rumah. Rasanya agak janggal ketika pemakaian air sangat sedikit, tapi tagihan tetap terasa agak besar. Akhirnya aku mulai mencari tahu lebih detail bagaimana sistem tarif PDAM ini sebenarnya berjalan.
Ternyata sistemnya tidak sesederhana hanya “pakai berapa bayar segitu”. Ada aturan, ada golongan pelanggan, dan ada beban tetap yang harus dibayar meskipun air tidak dipakai sekalipun.

Sistem Tarif Air PDAM
Setiap daerah bisa punya kebijakan yang sedikit berbeda, tapi pada umumnya PDAM menerapkan tarif progresif. Artinya, harga air per kubik akan berbeda tergantung berapa banyak pemakaian dalam satu bulan. Sebagai contoh di PDAM Tirta Musi Palembang, pelanggan golongan 2B dikenakan tarif Rp2.122 per kubik untuk pemakaian dari 1 sampai 10 kubik. Kalau pemakaian melewati angka itu, misalnya 11 sampai 20 kubik, maka tarifnya naik lagi sesuai kategori. Begitu seterusnya hingga ada batasan tarif tertentu.

Jadi kalau kamu hanya pakai 4 kubik saja, sebenarnya hitungannya adalah 4 dikali Rp2.122, bukan dipukul rata sepuluh kubik. Perhitungannya tetap per kubik sesuai pemakaian, hanya saja ada biaya tambahan berupa abodemen atau beban tetap. Beban ini wajib dibayar setiap bulan, entah airnya dipakai atau tidak.

Pengalaman Pribadi Memakai PDAM
Ketika pertama kali pasang PDAM di perumahan tempatku tinggal sekarang, aku sempat diwajibkan untuk membayar 20 kubik pertama. Jadi di awal memang ada semacam minimal pemakaian yang harus dibayar. Setelah lewat masa itu, barulah perhitungan kembali ke sistem progresif seperti biasa.

Contohnya, pada bulan Juli lalu aku hanya menggunakan 3 kubik saja karena sehari-hari aku lebih sering memanfaatkan air hujan yang sudah ditampung. Ketika cek tagihan, hasilnya memang sesuai perhitungan kubik, yaitu Rp2.122 dikali 3 kubik, lalu ditambah biaya abodemen sekitar Rp14.000. Totalnya sekitar Rp20.000 sampai Rp21.000. Dari sini jelas bahwa pemakaian kecil tetap dihitung sesuai kubik, bukan langsung dipukul rata sepuluh kubik seperti yang sering disalahpahami.

Kenapa Bisa Berbeda di Setiap Daerah?
Kalau ada orang yang merasa tagihannya dihitung sepuluh kubik meskipun hanya pakai sedikit, kemungkinan besar ada aturan khusus yang berlaku di daerahnya. Bisa juga karena ada syarat minimal pembayaran bagi pelanggan baru. Hal seperti ini biasanya tercantum dalam surat perjanjian saat pertama kali pasang PDAM, jadi ada baiknya mengecek dokumen itu atau menanyakan langsung ke petugas di loket.

Sekarang malah lebih mudah karena sudah banyak layanan online. Kalau kamu merasa tagihan aneh atau kurang jelas, kamu bisa menghubungi call center PDAM, cek lewat aplikasi resmi, atau datang langsung ke kantor. Dengan begitu kamu bisa lebih paham soal rincian tarif dan tidak salah persepsi lagi.


Jadi, kalau kamu hanya pakai 3 atau 4 kubik air PDAM, perhitungannya tetap berdasarkan jumlah kubik yang benar-benar dipakai. Tarifnya mengikuti golongan pelanggan dan ditambah biaya abodemen yang wajib dibayar setiap bulan. Kebingungan soal tagihan yang terlihat seperti dipukul rata sepuluh kubik sering muncul karena ada minimal pembayaran atau aturan khusus yang berbeda-beda di tiap daerah.

Kalau kamu masih ragu, cara paling aman adalah menanyakan langsung ke petugas atau mengecek aturan resmi PDAM di tempatmu. Dengan begitu, kamu bisa mengatur pemakaian air dengan lebih tenang dan tagihan bulanan pun tidak jadi misteri lagi.
Suka yang Bermanfaat? Wajib Baca Ini!
Berisikan Tips dan Tutorial Komputer Terkini
Seputar AC (Pendingin Ruangan)
Kumpulan Berbagai Macam Tips, Info, Tutorial Tentang Pendingin Ruangan dari Berbagai Macam Merek AC dan Kesemuanya Sudah Dilengkapi Video
Seputar Air Bersih dan Filter Air
Segala Macam yang Kamu Butuhkan untuk Membuat Kualitas Air di Rumah Kamu yang Awalnya Kuning, Keruh, Putih Berbusa Hingga Berbau Karat Ada Solusinya Di Sini
Komentar