Cara Ampuh Mengatasi Tandon Penguin TD-110 yang Bocor di Lubang Drain

Pernah merasa kesal karena tandon air baru yang seharusnya jadi solusi malah bikin lantai terus basah? Air yang menetes dari lubang drain mungkin terlihat sepele, tapi kalau dibiarkan lama-lama bisa bikin isi tandon berkurang sia-sia. Nah, di sinilah pengalaman nyata mengatasi masalah bocor pada tandon Penguin ini bisa jadi panduan berharga untukmu.

Cara Ampuh Mengatasi Tandon Penguin TD-110 yang Bocor di Lubang Drain

Baik, aku sudah menangkap maksudmu. Dari informasi panjang yang kamu berikan, aku akan rangkai jadi sebuah postingan blog yang menarik, mendalam, informatif, dan dengan gaya bahasa yang mengalir santai agar enak dibaca sampai akhir.

Bayangkan kamu baru saja membeli tandon air baru dengan model kaki yang terlihat lebih modern dan kokoh. Harganya memang lebih mahal dibanding tandon biasa, tapi fitur yang ditawarkan membuatnya tampak sepadan. Salah satu fitur andalannya adalah adanya lubang drain atau stop keran penguras yang memudahkan kita membersihkan isi tandon tanpa harus repot memiringkan atau mengangkatnya. Tinggal buka keran, air bersama kotoran dan lumut akan keluar dengan sendirinya. Praktis sekali, bukan?

Sayangnya, tidak semua berjalan semulus itu. Pada pengalaman pertamaku menggunakan tandon Penguin TD110, aku langsung menghadapi masalah. Lubang drain yang seharusnya rapat ternyata justru meneteskan air sedikit demi sedikit. Sekilas terlihat sepele, tapi lama kelamaan lantai jadi basah dan isi tandon juga berkurang. Apalagi saat itu aku hanya mengandalkan air hujan tanpa pasokan PDAM, jadi setiap tetes air yang terbuang terasa sangat sayang.

Awalnya aku sudah mencoba mengencangkan stop keran dengan tangan, tapi tetap saja tetesan itu muncul. Dari situ aku mulai mencari solusi agar tandon yang masih baru ini tidak sia-sia dipakai. Setelah mencoba berbagai cara, akhirnya aku menemukan langkah-langkah yang benar-benar bisa mengatasi kebocoran pada bagian drain ini.

Pertama, mau tidak mau tandon harus dilepas dari kaki-kakinya dan digulingkan agar posisi lubang drain lebih mudah dijangkau. Dengan begitu pemasangan ulang stop keran bisa lebih presisi. Setelah tandon dimiringkan, barulah aku siapkan peralatan yang dibutuhkan. Ada dua benda wajib yang tidak boleh ketinggalan, yaitu seal tape dan lem silikon. Seal tape biasanya dipakai untuk pipa ledeng, harganya murah dan mudah ditemukan di toko bangunan. Sedangkan lem silikon biasa digunakan untuk kaca akuarium, sifatnya tidak permanen sehingga masih bisa dilepas di kemudian hari.

Kesalahan banyak orang saat memasang seal tape adalah hanya melilitkan tebal-tebal di ulir pipa. Padahal titik paling rawan rembes justru ada di bagian ujung ulir yang akan masuk ke dalam drat. Jadi trik yang lebih efektif adalah menambahkan seal tape lebih banyak di bagian pangkal ulir. Dengan begitu, ketika stop keran diputar masuk, celah-celah kecil yang biasanya jadi jalan rembesan akan langsung tertutup rapat.

Selain itu, pemasangan harus dibantu dengan kunci pipa agar lebih kencang. Jika hanya mengandalkan tangan, hasilnya sering kali kurang kuat dan masih berpotensi bocor. Setelah seal tape terpasang dan stop keran dikencangkan dengan kunci, barulah aku oleskan sedikit lem silikon di sambungan sebagai langkah tambahan. Lem ini tidak wajib, tapi bagiku cukup menenangkan karena bisa jadi lapisan ekstra penahan air.

Setelah semua selesai, tandon tidak langsung kuisi air. Aku biarkan dulu selama satu hari penuh agar lem silikon benar-benar kering. Hasilnya? Saat diisi penuh hingga mendekati kapasitas maksimal, tidak ada lagi setetes pun air yang keluar dari lubang drain. Kebocoran benar-benar teratasi, dan aku bisa menggunakan fitur drain itu hanya saat diperlukan untuk menguras.

Dari pengalaman ini, aku belajar bahwa detail kecil seperti cara melilit seal tape ternyata sangat menentukan. Begitu juga penggunaan kunci pipa yang sering diremehkan, padahal membuat sambungan jauh lebih rapat. Solusi ini terbukti awet hingga sekarang, bahkan setelah beberapa kali aku kuras tandon untuk membersihkan lumut di dalamnya.


Jadi kalau kamu mengalami hal serupa pada tandon Penguin atau merek lain yang punya lubang drain, jangan buru-buru panik dan menganggap tandonnya rusak. Coba lakukan langkah ini. Lepas tandon dari dudukannya, pasang ulang stop keran dengan seal tape yang dililit tebal di pangkal ulir, kencangkan menggunakan kunci pipa, dan kalau mau lebih aman tambahkan sedikit lem silikon. Cara sederhana ini bisa menyelamatkan tandonmu dari kebocoran sekaligus memperpanjang usia pakainya.

Pengalaman kecil ini semoga bisa jadi pelajaran juga buat kamu yang mungkin baru pertama kali menggunakan tandon dengan model drain di bagian tengah. Kadang masalah sepele seperti tetesan air bisa jadi bikin kesal, tapi dengan sedikit kesabaran dan trik yang tepat, solusinya ternyata tidak sesulit yang dibayangkan.
Suka yang Bermanfaat? Wajib Baca Ini!
Berisikan Tips dan Tutorial Komputer Terkini
Seputar AC (Pendingin Ruangan)
Kumpulan Berbagai Macam Tips, Info, Tutorial Tentang Pendingin Ruangan dari Berbagai Macam Merek AC dan Kesemuanya Sudah Dilengkapi Video
Seputar Air Bersih dan Filter Air
Segala Macam yang Kamu Butuhkan untuk Membuat Kualitas Air di Rumah Kamu yang Awalnya Kuning, Keruh, Putih Berbusa Hingga Berbau Karat Ada Solusinya Di Sini
Komentar