Ada satu hal menarik ketika seseorang bermain di dunia elektronika tanpa benar-benar punya dasar yang kuat. Rasa penasaran sering kali lebih berkuasa daripada pengetahuan. Begitu pula dalam percobaan ini. Semua berawal dari komentar seseorang di sebuah video yang mengatakan bahwa Simbada CST 6100 mampu menerima tegangan hingga 18 volt. Kalimat itu langsung memicu rasa ingin tahu yang tidak bisa ditahan. Dari sana proses pembongkaran dimulai lagi, meskipun sebelumnya speaker ini sudah sempat mati total dan sudah pernah diupgrade.
![]() |
| Eksperimen Mennaikkan Tegangan Speaker Simbada CST 6100 dan Hasil Mengejutkannya |
Speaker yang digunakan adalah Simbada CST 6100N yang sudah dibongkar habis. Unit ini sebelumnya memakai IC TDA 2030 bawaan pabrik, lalu diupgrade menjadi TDA 2050. Selain itu travonya juga diganti dengan versi yang lebih fleksibel. Trafo bawaan hanya menyediakan keluaran 12 volt dengan kapasitas sekitar satu koma delapan ampere. Setelah diganti, trafo baru bisa memberikan beberapa pilihan tegangan mulai enam, tujuh koma lima, sembilan, dua belas, lima belas hingga delapan belas volt dengan kapasitas dua ampere.
Awalnya speaker ini tetap memakai tegangan dua belas volt demi meniru setelan original bawaan pabrik. Segala sesuatunya berjalan baik. Daya terasa lebih lega berkat IC baru dan trafo dua ampere juga bekerja stabil. Namun rasa penasaran kembali muncul saat membaca komentar yang mengatakan speaker ini sanggup sampai delapan belas volt. Meskipun terdengar menggoda, risikonya tentu besar. Delapan belas volt adalah batas maksimal toleransi untuk TDA 2050 sehingga peluang komponen terbakar akan jauh lebih besar.
Karena itu eksperimennya tidak langsung lompat ke delapan belas volt. Tegangan dinaikkan pelan saja ke lima belas volt. Caranya pun sederhana. Tidak ada komponen baru yang dipasang. Kabel kuning yang sebelumnya tersolder di jalur dua belas volt dipindahkan ke jalur lima belas volt lalu disolder ulang. Setelah itu semuanya dirakit kembali dan speaker pun dinyalakan.
Hasilnya terasa cukup mengejutkan. Perbedaan yang dirasakan bukan sekadar sedikit lebih kuat. Suara bass menjadi jauh lebih nendang dibanding saat masih memakai dua belas volt. Meskipun hanya berdasarkan pengalaman pribadi sebagai orang awam, peningkatan pukulan bass terasa hampir dua kali lipat. Aliran udara dari lubang subwoofer bahkan terasa lebih deras. Seolah tenaga di bagian bawahnya naik secara masif begitu saja. Memang terdengar masuk akal karena semakin tinggi tegangan maka daya yang dihasilkan IC pun ikut meningkat.
Walaupun tenaga bass meningkat, kekhawatiran tetap ada. Volume tidak pernah dinaikkan sampai mentok karena suaranya sudah sangat kuat meskipun baru sekitar delapan puluh persen. Pengaturan treble juga diturunkan agar tidak terlalu menggigit. Subwoofer bawaan Simbada CST 6100 sendiri ukurannya kecil sehingga cukup menakutkan jika harus menahan lonjakan tenaga yang terlalu besar. Rasa takut merobek membran tentu saja muncul dan menjadi alasan utama volume tidak pernah dinaikkan lebih jauh.
Untuk jangka pendek peningkatan dari dua belas ke lima belas volt terlihat aman. Namun risiko jangka panjang tetap harus dipertimbangkan. Komponen seperti elco dapat lebih cepat aus ketika menerima tegangan lebih tinggi. Model Simbada CST 6100N ini memakai dua elco berkapasitas dua ribu dua ratus mikrofarad dengan rating dua puluh lima volt. Secara teori masih aman, tetapi tetap saja tegangan yang semakin dekat dengan batas maksimal akan memperpendek usia pakai.
Ada kemungkinan beberapa komponen lain harus ikut diganti jika ingin benar-benar naik ke delapan belas volt. Mungkin saja dioda atau resistor tertentu perlu disesuaikan karena peningkatan tegangan akan membuat panas komponen meningkat. Namun untuk menentukan bagian mana saja yang tepat, tentu saja dibutuhkan pemahaman elektronika yang tidak dimiliki oleh penulis eksperimen ini. Karena itu masukan dari orang yang lebih paham sangat diharapkan.
Pada akhirnya percobaan menaikkan tegangan ke lima belas volt terasa berhasil dan memberikan peningkatan performa yang signifikan. Bass lebih bulat, suara lebih penuh dan semburan udara lebih terasa. Meski begitu tetap ada perasaan was-was bahwa subwoofer kecil bawaan speaker ini mungkin tidak akan sanggup jika dipaksa bekerja terlalu keras dalam jangka panjang. Untuk sementara hasilnya masih memuaskan. Jika suatu saat ada masalah maka itu akan menjadi bahan update berikutnya.
Bagi kamu yang paham dunia elektronika dan terbiasa modifikasi speaker aktif seperti ini, mungkin kamu bisa memberikan saran. Apakah aman jika dinaikkan ke delapan belas volt. Komponen apa saja yang seharusnya diganti agar semuanya tetap stabil. Masukan seperti itu sangat membantu agar eksperimen selanjutnya tidak sekadar menuruti rasa penasaran tetapi juga mempertimbangkan keselamatan komponen.
Semoga pengalaman ini bisa memberi gambaran bagi kamu yang ingin mencoba hal serupa. Jika bermanfaat silakan dibagikan kepada temanmu yang sedang suka utak atik perangkat audio.
