Sudah hampir sepuluh bulan aku menggunakan HIT elektrik mat ini. Mungkin sebagian dari kamu juga sudah tidak asing lagi dengan produk yang satu ini. Bentuknya kecil, sederhana, dan cara kerjanya tinggal colok ke listrik, tapi siapa sangka alat sekecil ini punya cerita panjang di balik penggunaannya. HIT elektrik ini sebenarnya sudah lama beredar di pasaran. Aku sendiri pertama kali kenal sekitar tahun 2012 atau mungkin 2015, saat produk ini baru mulai populer. Waktu itu harga alatnya terbilang lumayan, sementara isi ulangnya malah lebih mahal. Tapi sekarang situasinya terbalik, alatnya jauh lebih murah dan mudah ditemukan, terutama di toko online.
![]() |
| Pengalaman 10 Bulan Menggunakan HIT Elektrik Mat |
Setelah 10 bulan pemakaian, aku merasa perlu berbagi pengalaman pribadi soal kelebihan dan kekurangannya. Sebelumnya, aku juga sempat membuat video cara memendekkan kabel HIT elektrik ini. Karena kalau kamu beli baru, biasanya kabelnya panjang sekali, sekitar satu meter lebih. Aku potong dari bagian dalam supaya lebih rapi dan tidak asal isolasi di luar. Nah, dari dua alat yang kupakai, satu sudah rusak. Gejalanya terlihat dari lampu indikator yang tidak menyala lagi dan bagian filamennya sudah tidak panas ketika dicolok ke listrik.
Alat satunya masih berfungsi normal karena memang lebih jarang digunakan. Setiap hari aku pakai yang satunya lagi, dan bisa dibilang fungsinya cukup baik. Dalam penggunaan rutin, efektivitasnya sekitar 75 sampai 80 persen dalam mengusir nyamuk. Tidak selalu membunuh, tapi setidaknya nyamuk tidak lagi berkeliaran di ruangan yang aku pasangi alat ini. Akan lebih efektif lagi kalau semua pintu dan jendela ditutup rapat agar aroma racunnya tidak cepat hilang dan udara dari luar tidak membawa nyamuk masuk kembali.
Saat alat dinyalakan, filamen di dalamnya akan memanaskan mat berwarna biru yang sudah terpasang di atasnya. Dari situlah muncul aroma khas yang tidak disukai nyamuk. Aroma ini sebenarnya termasuk racun, jadi setiap kali mengganti mat sebaiknya cuci tangan agar aman. Buat manusia aromanya malah tercium wangi, padahal itu sebenarnya zat aktif pembasmi serangga. Selama pemakaian panjang, aku perhatikan warna mat yang lama menjadi lebih pucat dibanding yang baru. Kalau yang baru itu warnanya biru terang, yang lama cenderung memutih karena sudah kehilangan zat aktifnya.
Salah satu kelebihan HIT elektrik dibanding obat nyamuk bakar adalah tidak membuat dinding cepat menguning. Memang masih ada sedikit bekas di area sekitar alat, tapi tidak separah residu dari asap obat nyamuk bakar. Biasanya bekas itu muncul di area tertentu saja, terutama di sekitar dinding tempat alat dicolokkan. Ada semacam lapisan tipis bekas asap yang sangat halus, bahkan kadang bercampur dengan jamur di dinding. Asapnya sebenarnya muncul hanya di awal ketika alat mulai panas, setelah beberapa menit akan hilang dengan sendirinya.
Dari sisi harga, HIT elektrik mat tergolong ekonomis. Di toko online kamu bisa menemukan alatnya di bawah sepuluh ribu rupiah, bahkan kadang sudah termasuk bonus isi ulang tiga mat sekaligus. Satu mat bisa bertahan sekitar satu malam atau lebih tergantung durasi pemakaian. Kalau kamu beli satu kotak isi 48 + 12 mat seharga sekitar tiga ribuan, itu bisa digunakan hingga dua bulan untuk satu alat. Jauh lebih hemat dibandingkan versi cair yang biasanya lebih mahal.
Tapi tentu saja ada sisi repotnya juga. Karena bentuk mat ini sekali pakai, kamu harus rutin menggantinya setiap malam. Kalau lupa diganti, aroma racunnya tidak lagi efektif. Setiap kali mengganti, kamu juga harus memegang langsung bagian mat yang mengandung bahan aktif, jadi mencuci tangan setelahnya wajib dilakukan. Sedikit ribet dibanding versi cair yang hanya butuh colok dan cabut tanpa ganti apa pun.
Selama sepuluh bulan pemakaian, aku tidak pernah mengalami masalah serius seperti alat meleleh atau terbakar. Tapi dari beberapa pengalaman orang lain yang kubaca, hal seperti itu bisa terjadi kalau alat dibiarkan menyala terlalu lama tanpa pengawasan. Biasanya karena lupa mencabut setelah lebih dari dua belas jam. Panas berlebih bisa membuat filamennya rusak atau kabelnya meleleh. Jadi sebaiknya jangan lupa mencabutnya kalau sudah tidak digunakan.
Dari dua alat yang kupakai, satu mati karena kemungkinan filamennya sudah putus. Saat aku tes, lampu indikator tidak menyala dan bagian putih pemanasnya tidak terasa panas sama sekali. Tapi kalau kamu menemukan alatmu lampunya mati namun masih terasa hangat, berarti hanya indikatornya saja yang rusak, bukan filamennya. Namun jika kedua tanda itu tidak ada, lebih baik ganti saja alatnya karena harganya memang murah.
Perlu kamu tahu juga bahwa kabel bawaan HIT elektrik ini sangat tipis. Ketika aku memotong kabelnya untuk memendekkan, terlihat serat tembaganya kecil sekali dan mudah putus. Jadi berhati-hatilah saat memindahkan atau mencabut alat agar kabelnya tidak tertarik terlalu keras. Dan yang paling penting, jauhkan dari jangkauan anak-anak karena selain mengandung racun, alat ini juga dialiri listrik.
Setelah sepuluh bulan pemakaian, bisa aku simpulkan bahwa HIT elektrik mat ini tetap layak digunakan. Dengan harga yang murah dan kemampuan yang cukup efektif, alat ini masih menjadi pilihan favorit untuk mengusir nyamuk di malam hari. Walaupun satu alat akhirnya rusak setelah hampir setahun, menurutku itu masih sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Asalkan digunakan dengan hati-hati dan tidak dibiarkan menyala terlalu lama, HIT elektrik ini bisa bertahan lama dan tetap aman digunakan.
Kalau kamu punya pengalaman lain dengan HIT elektrik, silakan bagikan di kolom komentar. Mungkin ada yang pernah mencoba merek lain atau versi cairnya, siapa tahu bisa jadi bahan perbandingan yang menarik. Semoga pengalaman ini bermanfaat buat kamu yang sedang mencari solusi praktis mengusir nyamuk tanpa asap tebal dan bau menyengat.
