Pengalaman Memakai Filter Air Pingwin Bleu dan Temuan Mengejutkan Setelah Berbulan bulan

Ada satu hal yang sering kita anggap sepele ketika membicarakan urusan air bersih di rumah. Kita merasa semuanya sudah aman selama air mengalir lancar dari kran. Tapi setelah memakai filter air Pingwin Bleu selama beberapa bulan, ada satu temuan yang membuatku sadar kalau apa yang tampak bersih belum tentu benar benar bersih. Bahkan filter yang terlihat tidak terlalu berguna ternyata punya peran yang jauh lebih penting dari dugaan awal.

Pengalaman Memakai Filter Air Pingwin Bleu dan Temuan Mengejutkan Setelah Berbulan bulan

Awalnya aku memasang tiga tabung filter hanya karena kebetulan sudah terlanjur membeli satu set sekaligus. Rasanya kalau dibiarkan kosong malah mubazir. Maka jadilah urutannya seperti ini. Tabung pertama berisi filter mekanik, tabung kedua filter karbon, lalu yang terakhir kuisi filter mekanik lagi. Untuk tabung luar aku tutupi kain agar tidak terpapar matahari langsung karena casing Pingwin Bleu ini memang transparan dan sangat mudah ditumbuhi lumut kalau dibiarkan begitu saja. Bagian atas rumahku juga terkena cahaya matahari sepanjang hari jadi perlindungan sederhana seperti ini cukup membantu.

Setelah berjalan dua sampai tiga bulan tanpa kuotak atik, barulah aku penasaran ingin melihat apa yang terjadi di dalam tabung tabung itu. Begitu kain penutup kubuka dan tabung pertama kupelintir, terlihat jelas betapa kotornya filter mekanik awal ini. Warnanya berubah menjadi coklat tua dengan banyak serbuk karat dan kotoran lain yang kemungkinan besar berasal dari air hujan yang ikut mengendap, dari jalur PDAM, atau bahkan dari tangki mesin pompa air itu sendiri. Untuk ukuran filter mekanik, kondisi seperti ini sebenarnya wajar. Justru di sinilah tugas utamanya bekerja yaitu menyaring kotoran kasar dan halus sebelum air melaju lebih jauh.

Setelah itu aku membuka tabung kedua yang berisi filter karbon. Secara visual warnanya berubah dari putih menjadi agak kecoklatan. Walaupun begitu secara fungsi masih terbilang normal karena filter karbon memang bekerja terus menerus, merendam dirinya dalam air selama dua puluh empat jam setiap hari. Fungsinya pun berbeda dari filter mekanik. Ia bertugas menyerap rasa, bau, dan warna dari air yang sebelumnya sudah disaring oleh filter pertama. Pada tahap ini seharusnya air sudah jernih sebelum naik ke tabung berikutnya.

Bagian yang cukup mengejutkan justru datang dari tabung ketiga yang dulu kupasang hanya untuk menghindari rasa sayang karena tabungnya menganggur. Awalnya kupikir filter mekanik terakhir ini tidak akan berpengaruh besar. Ternyata perkiraanku salah total. Ketika kuambil filternya dan kulihat lebih dekat, ada butiran halus berwarna hitam yang menempel pada permukaannya. Setelah kuamati lagi, ternyata itu adalah serbuk karbon yang lolos dari filter karbon di tabung kedua.

Filter karbon yang kupakai ini adalah tipe serbuk yang dipadatkan, bukan tipe GAC. Jenis seperti ini memang memiliki peluang kecil untuk mengeluarkan debu karbon halus meski hanya beberapa persen saja. Karena ukurannya sangat kecil, butiran seperti ini bisa ikut terbawa aliran air tanpa kita sadari. Untungnya tabung ketiga membantu menyaring sisa sisa ini sebelum air digunakan. Bayangkan kalau tidak ada filter terakhir ini. Bisa saja selama ini aku menggunakan air yang terlihat bersih padahal masih membawa serbuk karbon mikroskopis.

Bagian ini yang membuatku merasa keputusan memasang filter mekanik tambahan bukanlah kesalahan seperti yang dulu kupikirkan. Walaupun tidak semaksimal filter pertama yang benar benar berubah warna karena menahan kotoran kasar, filter terakhir ini tetap bekerja. Ia menahan apa pun yang lolos dari filter karbon dan memastikan air yang keluar sudah dalam kondisi paling bersih yang bisa dicapai.

Ada satu hal lagi yang perlu kamu tahu. Ketiga filter yang kupasang ini bukanlah filter original dari Pingwin. Harga filter asli cukup tinggi jadi aku memilih merek lain yang kompatibel dengan tabung Pingwin Bleu. Sejauh ini hasilnya masih memuaskan untuk penggunaan rumahan.


Dari pengalaman ini, ada satu kesimpulan sederhana yang bisa kuambil. Kadang sesuatu yang terlihat mubazir di awal ternyata menjadi pelindung penting yang bekerja diam diam. Dalam urusan air bersih, tidak ada salahnya menambah lapisan perlindungan selama aliran air masih memadai. Flow memang sedikit berkurang ketika menggunakan tiga lapis filter, tetapi menurutku ini sebanding dengan kualitas air yang lebih terjamin.

Semoga pengalaman ini bisa jadi referensi buat kamu yang sedang mempertimbangkan untuk memakai filter air rangkap. Setidaknya kini kamu tahu betapa berharganya satu tabung kecil yang dulu hanya kupasang karena sayang dibiarkan kosong. Silakan bagikan pengalamanmu juga kalau kebetulan menemukan hal serupa. Semoga bermanfaat dan sampai bertemu di tulisan berikutnya.
Suka yang Bermanfaat? Wajib Baca Ini!
Berisikan Tips dan Tutorial Komputer Terkini
Seputar AC (Pendingin Ruangan)
Kumpulan Berbagai Macam Tips, Info, Tutorial Tentang Pendingin Ruangan dari Berbagai Macam Merek AC dan Kesemuanya Sudah Dilengkapi Video
Seputar Air Bersih dan Filter Air
Segala Macam yang Kamu Butuhkan untuk Membuat Kualitas Air di Rumah Kamu yang Awalnya Kuning, Keruh, Putih Berbusa Hingga Berbau Karat Ada Solusinya Di Sini
Komentar