Ada kalanya keinginan untuk memperbaiki atau memodifikasi motor sendiri muncul begitu saja, biasanya bermula dari rasa penasaran apakah kita bisa menyelesaikan pekerjaan yang selama ini hanya dilakukan tukang bengkel. Itulah yang kuhadapi ketika mencoba membongkar shock breaker NMAX Neo S dan menggantinya dengan per Supra X menggunakan tracker shock breaker yang baru kubeli. Awalnya kupikir prosesnya mudah, sampai akhirnya aku berhadapan dengan ulir seret, cat yang masih lengket, dan per yang kerasnya bukan main. Dari situ perjalanan yang kukira singkat berubah jadi pengalaman yang penuh percobaan, ketelitian, dan sedikit rasa deg degan. Pengalaman inilah yang ingin kubagikan agar kamu yang berniat mencoba tidak perlu melewati kebingungan yang sama.
| Review dan Cara Menggunakan Tracker Shock Breaker Belakang untuk Yamaha NMAX dan Motor Honda |
Kadang ada saat di mana keinginan untuk memodifikasi motor muncul begitu kuat sampai akhirnya kita memutuskan untuk turun tangan sendiri. Seperti pengalaman yang kuhadapi ketika ingin memasangkan shock breaker Supra X ke NMAX Neo S. Secara teori memang terdengar sederhana, tetapi saat melihat sendiri betapa kerasnya per bawaan shock breaker itu, barulah terasa bahwa pekerjaan ini tidak bisa dikerjakan dengan sekadar mengandalkan tenaga tangan. Mau tidak mau akhirnya aku membeli sebuah tracker shock breaker, alat yang sebenarnya sering digunakan para mekanik spesialis. Karena di kota tempatku tinggal cukup sulit menemukan bengkel yang benar benar paham soal shock breaker atau mungkin aku saja yang belum menemukan, akhirnya aku memilih membeli alatnya lalu belajar sendiri.
Saat paket datang dan kubuka bungkusnya, yang pertama kali tercium adalah bau cat yang masih menyengat. Sepertinya barang ini dikirim sebelum benar benar kering karena permukaan catnya masih terasa lengket dan di beberapa bagian ada bekas cat yang terkelupas. Walau begitu bentuknya cukup sederhana. Sekilas mirip tabung yang bagian lingkarannya dipotong sehingga menyisakan sekitar empat puluh persen sisi saja. Di bagian atas ada dudukan berbentuk segitiga yang berfungsi sebagai penahan per. Sementara di sisi bawah terdapat rahang penekan dengan ulir baut besar yang ukurannya mencapai dua puluh empat. Platnya sendiri tidak terlalu tebal kecuali bagian atas dan ulir bautnya yang terasa lebih kokoh. Sisanya terlihat cukup tipis dan membuatku sedikit khawatir apakah alat ini mampu menahan tekanan per yang memang terkenal keras.
Sebelum digunakan aku sempat menjemurnya sebentar agar baunya hilang. Setelah itu barulah aku mencoba memasangkan shock breaker NMAX yang sebelumnya sudah ku copot. Untuk yang belum tahu, cara melepaskan shock breaker NMAX sudah pernah kujelaskan di video lain yang bisa kamu lihat di pojok kanan atas. Proses awalnya sebenarnya sederhana. Aku cukup menurunkan ulir bagian atas agar shock breaker bisa masuk ke dalam tracker. Ulirnya terasa seret sehingga kutambahkan sedikit minyak mesin jahit yang biasanya kupakai untuk rantai Jupiter Z1. Harganya murah tetapi cukup membantu agar ulir bergerak lebih halus.
Setelah ukuran dirasa pas aku mencoba memasukkan shock breaker ke dalam tracker. Bagian rahangnya harus dipasang menggunakan besi panjang yang disertakan di dalam paket. Proses memasangnya cukup menyulitkan karena besinya sangat ketat sampai harus diberi sedikit pukulan menggunakan palu. Jujur saat melihat itu aku sempat khawatir lubangnya akan melebar atau bautnya rusak, tetapi akhirnya bisa terpasang juga. Ketika semua sudah berada pada posisinya barulah proses penekanan per dimulai.
Kunci inggris akhirnya menggantikan peran tangan karena mulai terasa berat. Aku memutar baut besar itu searah jarum jam agar tracker menekan bagian atas shock breaker. Semakin lama tekanan semakin kuat dan perlahan dudukan karetnya mulai tampak tertarik miring. Bagian ini sebenarnya membuatku cemas karena idealnya tekanan harus lurus agar karetnya tidak rusak. Mungkin aku yang belum terbiasa menggunakan alat ini sehingga posisinya tidak benar benar pas.
Saat baut di bagian atas mulai terlihat barulah proses pembongkaran mulai terasa membuahkan hasil. Dengan kunci ukuran sembilan belas aku menahan baut lalu memutarnya perlahan hingga akhirnya per benar benar terlepas. Begitu bautnya keluar seluruh tekanan langsung hilang dan per bisa diangkat tanpa kesulitan. Dari sini proses penggantian per Supra X125 yang menjadi tujuan awal akhirnya bisa dilakukan. Per lama ditarik keluar lalu diganti dengan per yang baru. Jika kamu ingin mengganti oli shock breaker, langkahnya juga kurang lebih sama. Setelah per dilepas kamu tinggal membuka tabungnya dan menguras olinya.
Untuk proses pemasangan kembali caranya tidak jauh berbeda dengan tahap membongkar, hanya saja dilakukan terbalik. Per baru dimasukkan ke tabung kemudian tracker kembali digunakan untuk menekan per hingga baut bisa dipasang dan dikencangkan. Walaupun proses pertamaku ini cukup membuatku keringat dingin dan beberapa kali harus mencoba ulang, setidaknya aku sekarang tahu bagaimana cara kerja tracker shock breaker ini. Mungkin di percobaan selanjutnya aku sudah bisa mengatur posisi dengan lebih presisi agar tekanan tidak membuat dudukan karet menjadi miring.
Tracker shock breaker yang ku beli ini ukurannya cukup panjang lebih dari empat puluh sentimeter sehingga terasa kokoh ketika dipakai. Namun kualitas catnya dan ketebalan plat di sisi tabung memang tidak terlalu memuaskan. Meski begitu alat ini tetap bisa dipakai dan cukup membantu untuk kebutuhan pengguna rumahan yang ingin belajar membongkar shock breaker sendiri. Jika kamu berniat mencobanya juga, link pembelian akan kusertakan di kolom deskripsi agar lebih mudah mencarinya.
Semoga pengalaman ini bisa membantu kamu yang penasaran bagaimana cara melepas per shock breaker menggunakan tracker. Mungkin terlihat rumit di awal tetapi setelah mencoba sendiri ternyata masih bisa dipelajari. Semoga bermanfaat.